Pages

Rabu, 29 Oktober 2014

CURHAT : JARAK DAN WAKTU

0 komentar

Menjalani hubungan jarak jauh dengan masing-masing kesibukan tidaklah mudah. Kamu kuliah pagi sampai siang kadang sampai sore, dan aku kuliah malam, kadang dari siang sampai malam. Hmmm.... Bukan hal yang mudah.

Komunikasi menjadi semakin terbatas dengan terbatasnya waktu senggang. Selain hari libur, kita punya kesempatan mulai dari jam 10 sampai jam 12an malam untuk berkomunikasi bebas tanpa tuntutan kesibukan. Itu juga kadang diselingi dengan kegiatan membuat tugas, menonton tivi, main game, makan, ini, itu, sehingga kadang terjadi kekesalan karena kurangnya komunikasi.

Aku mengeluh, tapi kamu bilang, kita harus menghadapi ini dengan dewasa. Kita harus sabar,  semua akan indah pada waktunya. Dan aku selalu menantikan kapan saat indah itu akan terjadi.

Aku pernah gagal dengan hubungan terpaut jarak yang jauh. Dan itu menjadikan kekhawatiranku pada hubungan ini. Tapi kamu menguatkanku, bahwa kegagalan itu tidak akan terjadi pada kita.

Kadang air mata tak tertahan menghadapi semua ini. Kerinduan yang selalu hanya mampu dituntaskan dengan pertemuan. Namun jarak dan waktu tak mengizinkan. Sekedar foto dan suara yang menjadi pelepas rindu.

Aku selalu berat hati menutup telepon denganmu. Ingin rasanya selalu berbincang denganmu. Karena hal itulah yang menjadi penghiburku.
Kamu bagian sejati dalam hidupku saat ini. Semua tentangmu adalah penting bagiku. Dan harusnya jarak dan waktu ini tidak boleh merenggut kesejatian itu.

❤Y.E.A.S❤
»»  Continue Reading...

Jumat, 24 Oktober 2014

BERCERITA TENTANG MASA LALU PADA PASANGAN

0 komentar

Bercerita tentang masa lalu pada pasangan bisa berdampak positif tapi juga bisa berdampak negatif kepada sikap pasangan. Ketika seseorang bercerita tentang masa lalunya, baik itu tentang teman, keluarga, masa kecil, terutama soal pasangan dimasa lalu, pastinya akan memberikan tanggapan yang berbeda-beda bagi pasangannya.

Dampak positifnya adalah pasangan dapat mengenal lebih dalam tentang sifat, kepribadian, kebiasaan, dan hal-hal yang pernah dialami pasangannya. Ini bisa menjadi pengetahuan berharga bagi pasangan untuk saling mengenal lebih dalam.

Dampak negatifnya adalah adanya kecemburuan terhadap kebahagiaan dimasa lampau atau mungkin ketidak siapan menerima keburukan dimasa lampau walaupun mungkin hal itu sudah berlalu dan tidak menjadi bagian dikehidupan sekarang. Hal ini bisa memicu konflik bila tidak ditanggapi secara dewasa dan bijaksana.

Tiap orang memiliki masa lalu, bahagia ataupun derita dimasa lalu adalah bagian dari hidup. Kesiapan seseorang ketika bercerita sebaiknya diimbangi dengan kesiapan pasangannya ketika mendengar. Jika ternyata cerita tersebut dinilai dapat memicu konflik, ada baiknya tidak perlu diceritakan, atau bisa diceritakan dengan cara-cara yang dapat diterima.
»»  Continue Reading...

Senin, 29 September 2014

Mendidik Anak

0 komentar
Tiap orang tumbuh dan besar di lingkungan yang berbeda-beda. Inilah yang menjadi pembeda sifat antar manusia. Seperti kata pepatah ‘lain padang lain ilalang’ meski sama-sama padang rumput namun bila sudah berbeda keadaan lingkungannya maka lain pula ilalang yang akan tumbuh.
Tidak semua orang hidup dalam kelembutan dan kedamaian. Beberapa orang mungkin hidup dalam kekerasan sehingga membuatnya tumbuh dan dewasa sebagai jiwa yang sangat keras, pembenci, atau mungkin zalim. Bisa juga malah tumbuh jadi orang yang penakut, pendiam, pemurung, atau pendendam. Ada pula yang tumbuh dewasa menjadi orang yang kuat, tegar, disiplin, dan penyayang. Perantara lingkungan ini juga menjadi penentu dalam sikap dan kedewasaan seseorang.
Seperti pepatah Khalil Gibran :
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, ia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan tolleransi, ia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan perlakuan yang baik, ia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menambah kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi dirinya
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, kepada orang tua ataupun orang-orang yang merawat, mengasuh, dan membesarkan anak-anak dimanapun, besarkanlah anak-anak dengan cara yang baik agar kelak menjadi anak yang baik pula budi pekertinya.
»»  Continue Reading...

Lebih Kuat dari yang Terlihat

0 komentar
Seringkali kita harus bisa menjadi lebih kuat dari apa yang orang lain bisa lihat dari kita. Baik itu dari kegiatan kita, ucapan, sikap, dan perilaku kita terhadap apa yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Setiap orang pasti pernah punya masalah, baik itu dalam skala kecil maupun besar.  Masalah inilah yang mendorong kita untuk lebih dewasa lagi, bukan justru mengubah kita menjadi orang yang putus asa dan kekanak-kanakan. Diceritakan ataupun tidak bisa jadi seseorang punya masalah. Bagi yang senang berbagi, senang bercerita, senang berkeluh kesah dengan orang lain, atau termasuk orang yang tebuka, biasanya akan menceritakan permasalahan yang dihadapi. Namun lain hal dengan orang yang tertutup, cenderung pendiam kalau ada masalah, kebanyakan lebih memilih tutup mulut dan menyimpan rapat-rapat permasalahan yang dihadapi. Bisa jadi karena tidak mau merepotkan orang lain,  memiliki sifat tertutup, malas bercerita, atau memang pada dasarnya orang tersebut tidak terbiasa bercerita dengan orang lain. Maka permasalahannya hanya disimpan sendiri saja, bisa dipendam selama-lamanya, bisa juga diselesaikan sendiri. Apapun permasalahan yang dihadapi, tiap orang punya acara berbeda-beda dalam mengatasinya. Cara yang kita anggap baik untuk menyelesaikan suatu masalah belum tentu baik pula bagi orang lain. Hal inilah yang menjadi bagian dari proses pendewasaan diri seseorang.
Seseorang yang kita lihat selalu tertawa, tersenyum lebar, dan ceria belum tentu hatinya bahagia pula. Kemungkinan ia menunjukkan sikap itu karena ia ingin agar orang lain tidak mengasihaninya terhadap masalah yang dihadapinya, atau ia sengaja memendam masalahnya dan tidak ingin orang lain ketahui, ada banyak opini bisa berkembang untuk hal ini.
Dan jangan sangka pula orang yang selalu murung, pendiam, kelihatan sedih maka hidupnya sesedih kelihatannya. Bisa saja orang itu memang memiliki perwatakan seperti itu, jadi sedang sedih, ataupun sedang senang tetap menunjukkan ekspresi yang tidak jauh berbeda.
Jadi kita memang tidak bisa menilai isi hati seseorang dari apa yang tampak darinya, dari apa yang kita dengar dalam ucapannya, atau dari gerak-geriknya. Kajilah lebih dalam tentang sifat personal seseorang jika kita benar-benar ingin mengenal seseorang. Bahkan orang-orang yang tinggal satu rumah selama bertahun-tahun juga tidak menjadi jaminan ia mengetahui semua sifat asli antar penghuni rumah, karena apa yang terlihat kadang tidak sama seperti apa yang dirasa. Maka dari itu kita harus hati-hati dalam bertindak, berucap, dan mengambil keputusan. Semoga kita bisa menjadi orang yang selalu dewasa dalam bertindak, berucap, dan mengambil keputusan.
»»  Continue Reading...

^^BLOG LAINNYA^^

0 komentar
MAU LIHAT BLOG SAYA YANG LAINNYA :

KLIK TULISAN WARNA PINK DI BAWAH INI



»»  Continue Reading...

^^KENALAN YUK !!!^^

0 komentar
Hello everybody..... Selamat Datang di blog saya yang sederhana ini. Senang sekali rasanya kalian mau mampir ke blog ini dan membaca page 'Kenalan Yuk!!!'
Kenalin nama saya Rima Novelta, udah punya gelar sih sebenernya, Ahli Madya Gizi atau di singkat Amd.Gz. Saya dapet gelar itu tepatnya pas waktu yudisium tanggal 27 agustus 2012, trus diwisuda tanggal 6 september 2012, jadi saya udah bisa disebut ahli gizi dong ya :D :D :D, soalnya udah punya kartu PERSAGI (persatuan ahli gizi) juga.
Saya alumni dari Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang Jurusan Gizi. Sekarang (baca : 29 september 2014) lagi ngelanjutin kuliah lagi di S1 Ilmu Gizi Universitas Esa Unggul Jakarta.
Saya asli orang Banyuasin, sebuah kabupaten di Sumatera Selatan, termasuk kabupaten yang berbatasan langsung dengan kota Palembang, dan jarak rumahku dengan Kota Palembang dekat banget, cuma sekitar 1 jam kalo gak macet udah bisa sampe ampera, kalo lagi macet bisa sampe 2 jam menuju ampera.
Saya suka sekali menulis, membaca, jalan-jalan, termasuk orang yang punya imajinasi cukup tinggi, suka bikin keterampilan bahkan sempat saya jadikan ladang usaha (pengen dilanjutin lagi setelah selesai S1).
Saya sangat tertarik dengan dunia seni apapun bentuknya, dunia kesehatan (iyalah, saya kan ahli gizi), keterampilan, tulis menulis, bisnis, photografi, blogger tentunya.
Harapan saya, kalian semua yang sudah berkunjung ke blog ini bisa mendapatkan manfaat dari apa yang sudah saya tulis/ketik. Kalau ada kritik dan sarannya juga boleh kok :) :) :)
Jangan lupa berlangganan artkel blog saya ya :) :) :)

WANT TO GETTING ME CLOSER :
PIN BBM 74047370
email me : Novelta
LINE : Novel_ta
*kontak ini dipergunakan untuk yang mau konsultasi/berbagi seputar gizi & kesehatan, keterampilan, motivasi, bisnis, traveling.
»»  Continue Reading...

Senin, 15 September 2014

Menjalin Hubungan dengan Pria yang Lebih Muda

0 komentar

Kebanyakan wanita memang memilih menjalin hubungan (pacaran/menikah) dengan pria yang seumuran atau mungkin lebih tua, hanya beberapa yang menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda. Menjalin hubungan dengan pria yang lebih muda memiliki keunikan tersendiri. Karena kebanyakan dari suatu hubungan pria dianggap dianggap lebih dominan dan diharapkan lebih dewasa, bijak, mandiri, matang, dan mapan ketimbang perempuan. Lalu bagaimana jika ternyata pilihan seorang wanita jatuh pda pria yang usianya lebih muda dari dirinya. Ada banyak hal baik itu kesulitan maupun berbagai rintangan yang harus dihadapi. Kesulitan itu misalnya :
  1. Emosi yang tidak seimbang. Pria yang lebih tua dari wanita cenderung dianggap lebih mampu mengontrol emosinya ketimbang pria yang lebih muda dari pasangannya. Namun tentunya ini tidak akan menjadi masalah selama kedua pasangan mau saling mengontrol emosi masing-masing. Bukankah suatu hubungan dijalin untuk menyeimbangkan kedua emosi.
  1. Kesulitan menetapkan tujuan kedepan. Si pria mungkin belum kepikiran untuk melanjutkan hubungan kearah yang lebih serius, namun si wanita sudah sangat ingin sekali melanjutkan kehubungan yang lebih serius. Hal ini biasanya membuat wanita berpikir bahwa jika ia ingin menikah dengan pasangannya, maka ia harus bersabar lebih lama lagi. Namun ini tidak akan menjadi masalah serius jika keduanya mau sama-sama memikirkan tujuan kedepan, walaupun tujuan itu tidak harus terlaksana dalam waktu dekat.
  2. Pria dan wanita menjadi sama-sama manja. Sudah hal biasa jika wanita bersikap manja pada pasangannya. Namun bagaimana jika pria yang bersikap manja pada pasangannya. Kecenderungan pria memilih wanita yang lebih manja karena mereka ingin punya pasangan yang bisa menuruti kemauannya, bisa memanjakannya, bisa mengerti sifatnya, lebih dewasa dan mandiri, di mana hal itu akan sulit didapat pada wanita yang usianya lebih muda atau seumuran. Solusinya adalah sesekali saling memanjakan pasangan, karena jika ini terjadi terus-menerus maka akan bisa membuat kejenuhan dalam hubungan.
  3. Hidup pada era yang berbeda. Boleh jadi si wanita sudah waktunya untuk menjalin hubungan serius atau segera menikah, namun si pria masih waktunya bermain-main dan bersenang-senang. Inilah terkadang membuat hubungan menjadi kurang seimbang. Namun ini tidak akan menjadi masalah serius jika keduanya mau untuk saling mengisi, berbagi, dan mengerti.
  4. Tekanan sosial, baik itu dari teman maupun  keluarga. Tidak mudah bagi wanita untuk mengenalkan pasangannya pada teman ataupun keluarga jika pasangannya lebih muda darinya, begitupun sebaliknya pada pria ketika ingin mengenalkan pasangannya yang lebih tua darinya. Karena menjalin hubungan yang demikian ini masih dianggap hal yang tidak lazim bagi kebanyakan orang. Maka tak jarang  rasa malu, ataupun tidak percaya diri kerap dialami wanita yang ingin mengenalkan pasangannya yang usia nya lebih muda. Solusinya adalah percaya diri. Tiap orang berhak memilih pasangannya masing-masing. Karena hubungan dijalin dengan rasa nyaman bukan berdasarkan apa kata orang lain.
»»  Continue Reading...
 

Beautiful Life Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template